Friday, May 20, 2016

[Review] PERJANJIAN HATI – Santhy Agatha



Penerbit : Shaira Publisher
Genre : Romance, Fiksi
Kategori : Adult, Colorful of Love #1
Terbit : Maret 2013
Tebal : 137 hlm
Harga : Rp. 33.000

Dua tahun lalu, Nessa dicampakkan oleh kekasihnya karena perbedaan status. Mulai saat itu, Nessa tak percaya lagi pada lelaki kaya manapun. Baginya, mereka sama dan harus diwaspadai.
Berkebalikan dengan Nessa, Kevin selalu mewaspadai semua orang miskin. Pengalaman mengatakan, orang miskin di sekitarnya selalu mempunyai maksud lain, yaitu mereka mengincar hartanya.
Lalu, takdir mempertemukan mereka berdua – Nessa dan Kevin – dalam sebuah pesta yang diadakan Kevin. Nessa diperkenalkan pada Kevin sebagai kakak dari kekasih Delina – adik Kevin.
Keinginan ibu mereka yang tampak konyol, membuat Kevin meminta Nessa menjadi calon istrinya. Dia tak peduli lagi bahwa Nessa adalah orang miskin. Karena ingin membuat Ervan – adik Nissa – dan Delina bisa tetap menjalin cinta, Nessa menyetujui ide tidak masuk akal dari Kevin.
Nessa tidak menyukai sikap Kevin sejak awal. Dia selalu sesuka hati memutuskan sesuatu, membuat Nessa dengan terpaksa menerima keputusan-keputusan Kevin. Nah, kira-kira sampai dimana Nessa bisa mentolerir sikap Kevin? Masih mampukah dia meneruskan hubungan yang perlahan diselimuti cinta itu?
“Bahwa kepahitan cokelat bisa menjadi nikmat dengan takaran gula dan susu yang pas? Dalam pernikahan, cintalah bumbu penyedap itu. Selama kau masih punya cinta kau masih punya kesempatan untuk memaniskan pernikahanmu.” – Albert – hlm. 120

Perjanjian Hati, novel Santy Agatha ketiga yang aku baca setelah A Romantic Story About Serena dan Sleep With The Devil.
Aku memilih novel ini karena kangen dengan karakter cowok yang berkuasa, gelap tapi memikat khas Santhy Agatha. Pokoknya, setelah membaca dua novel Santhy Agatha via ebook, aku jadi sangat penasaran dengan novel-novel lainnya.
Sayang, novel Santhy Agatha versi cetak susah banget dicarinya. Dan, mungkin karena mujur, aku ketemu novel seri Colorful of Love yang dijual second dengan harga cukup sepadan dengan kondisinya. Nggak masalah dengan kondisinya, aku cukup senang karena bisa mengobati rasa kangenku pada novel Santhy Agatha.
Seperti yang aku bilang tadi, karakter cowok yang diciptakan Santhy Agatha selalu punya satu persamaan, berkuasa, gelap dan memikat. Begitu juga dengan Kevin. Sikap Kevin yang tampak selalu berpikir negatif pada semua orang miskin, protektifnya pada Delina – adikknya, juga alasan kenapa dia bisa bersikap ketus dan dingin pada perempuan, sangat bisa diterima dengan masuk akal. Karena penulis memaparkan seperti apa latar belakang hidup Kevin.
Begitu juga dengan karakter Nessa. Ketakutannya pada pria kaya membuatnya cukup berhati-hati dan selalu curiga pada Kevin. Ya, Nessa takut pada pria kaya juga karena masa lalunya.
Tapi, rasanya aku kurang puas dengan konfliknya, juga bagaimana penyelesaiannya. Kisah ini tampak seperti dibuat penuh kebetulan. Kebetulan bahwa Delina dan Kevin adalah saudara angkat, dimana akan sah-sah saja jika Kevin menikahi Nessa, padahal Delina menjalin hubungan serius dengan Ervan – adik kandung Nessa.
Di novel ini juga ada kejanggalan. Saat Nessa tenggelam dan di bawa ke rumah sakit, kenapa tiba-tiba ibu Nessa berada di rumah sakit. Padahal, mereka ada di suatu tempat yang jauh dari rumah mereka, disebuah cottage. Harusnya, Nessa dibawa ke Rumah Sakit yang dekat dengan tempat mereka berpiknik. Kalaupun ibu Nessa datang, kenapa bisa selama itu Nessa pingsan? Kalau diperkirakan, kedatangan ibu Nessa ke RS bisa sampai 2-3 jam atau lebih? Ini sedikit tidak masuk akal bukan?
Banyak sekali typo, dan banyak sekali kalimat yang kata per kata tidak dipisahkan dengan spasi. Padahal, novel ini ada editornya. Tapi, kenapa seperti asal cetak saja, ya?
Meski begitu, aku senang bisa menemukan apa yang aku cari. Dan, aku beri rating 3,2 dari 5 bintang.

2 comments:

  1. review novelnya bagus banget, jadi pengen beli novelnya tapi terhalang karena akhir bulan :(

    ReplyDelete

 

Jejak Langkahku Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos